Pelatih Tottenham Ange Postecoglou mengatakan dia “tidak lagi mencintai sepak bola” setelah mengakui melakukan kesalahan saat merayakan gol Pape Matar Sarr yang dianulir saat melawan Tottenham, tetapi bukan karena dia mengambil risiko mendapat reaksi keras dari para penggemar.
Spurs kalah 1-0 di Chelsea pada hari Kamis, tetapi gol Sarr di babak kedua dianulir oleh VAR. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh FOOTBALL COWBOYS.
Dampak VAR Terhadap Kecintaan Ange Postecoglou pada Sepak Bola
Pelatih Tottenham, Ange Postecoglou, mengungkapkan bahwa ia “tidak lagi mencintai sepak bola”. Pernyataan ini muncul setelah ia mengakui kesalahan dalam merayakan gol Pape Matar Sarr yang kemudian dianulir saat melawan Chelsea.
Postecoglou menegaskan bahwa kekecewaannya bukan semata-mata karena reaksi keras dari para penggemar, melainkan lebih pada dampak sistem VAR terhadap esensi permainan sepak bola itu sendiri. Dalam pertandingan melawan Chelsea, Tottenham mengalami kekalahan 1-0, dengan gol Sarr dianulir oleh VAR.
Keputusan Postecoglou untuk memasukkan Sarr menggantikan Lucas Bergvall juga menuai kritik dari sebagian pendukung Tottenham, yang meneriakkan ketidakpuasan mereka. Postecoglou merespons dengan mendekatkan telinganya ke arah mereka saat Sarr mencetak gol, namun kegembiraan itu sirna setelah VAR menganulir gol tersebut.
Postecoglou lebih memilih untuk tidak berinteraksi dengan pendukung tandang setelah pertandingan, mengisyaratkan adanya ketegangan dalam hubungannya dengan mereka. Namun, dalam konferensi pers, ia lebih menekankan pada dampak negatif VAR, terutama setelah tambahan waktu 12 menit di akhir pertandingan dan dianulirnya gol Chelsea karena offside. Ia mengungkapkan kerinduannya pada kecepatan dan tempo sepak bola Inggris yang dulu ia kagumi.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Kehilangan Tempo dan Energi dalam Pertandingan
Postecoglou menyatakan bahwa ia menyukai kecepatan dan tempo yang selalu ada dalam sepak bola Inggris, yang memengaruhi jenis sepak bola yang ingin ia tonton. Ia merasa bahwa banyak liga lain tidak memiliki semangat yang sama, di mana tim terus berusaha keras sepanjang pertandingan. Baginya, sepak bola yang ideal adalah permainan yang penuh energi dan tempo tinggi, yang membuat penonton terhibur dan terlibat.
Namun, dengan adanya VAR, tempo pertandingan menjadi terganggu. Ia menyoroti tambahan waktu 12 menit saat melawan Chelsea sebagai contoh bagaimana VAR dapat memperlambat permainan, meskipun keputusan yang diambil mungkin tepat. Postecoglou merasa kehilangan momen kegembiraan dalam merayakan gol karena harus menunggu kepastian dari VAR, dan ini membuatnya sedih.
Ia merasa seperti satu-satunya suara yang menentang perubahan ini, sementara yang lain tampaknya menerima keadaan tersebut. Postecoglou mengaku berasal dari generasi yang menentang perubahan mendasar dalam kehidupan mereka. Ia bahkan mengisyaratkan akan mengurangi menonton sepak bola dan mencari hobi lain setelah pensiun, karena merasa tidak lagi terhubung dengan permainan ini.
Baca Juga: Carlo Ancelotti: Kylian Mbappe Bisa Menyamai Warisan Cristiano Ronaldo
Tanggapan Terhadap Reaksi Penggemar
Postecoglou menyadari bahwa selebrasinya dengan menutup telinga menjadi topik utama pembicaraan setelah pertandingan melawan Chelsea. Ia mengakui bahwa ia membuat kesalahan saat merayakan gol Sarr. Baginya, insiden ini lebih berkaitan dengan dinamika internal Tottenham daripada faktor eksternal.
Ia menjelaskan bahwa sejak VAR diperkenalkan, ia merasa ragu untuk merayakan gol karena selalu ada kemungkinan dianulir. Dalam pertandingan tersebut, ia merasa timnya membutuhkan dorongan semangat, dan gol Sarr memberikannya. Ia mendengar ketidakpuasan para pendukung atas keputusannya, dan responsnya adalah merayakan gol untuk membangkitkan semangat tim dan pendukung.
Namun, kesalahan terbesarnya adalah merayakan gol tersebut sebelum VAR memberikan keputusan akhir. Postecoglou berjanji tidak akan mengulangi tindakan tersebut di masa depan. Ia memahami bahwa para penggemar mungkin frustrasi dan marah, tetapi ia menegaskan bahwa timnya telah berjuang keras sepanjang musim yang sulit ini, dan mereka tidak menyerah pada nasib mereka.
Komitmen untuk Terus Berjuang
Postecoglou menegaskan komitmennya untuk terus berjuang sepanjang kariernya, sampai ada yang menyuruhnya berhenti. Ia percaya bahwa timnya memiliki peluang besar tahun ini, dan ia tidak akan menyia-nyiakannya, terlepas dari tekanan eksternal maupun internal. Fokusnya adalah menghasilkan tim yang kuat dan mendapatkan dukungan dari para penggemar.
Ia merasa bahwa perannya adalah untuk membangun tim yang dapat dibanggakan oleh para penggemar, bukan untuk mengubah suasana hati mereka dengan kata-kata kosong. Postecoglou ingin memastikan bahwa para pemainnya berjuang sekuat tenaga untuk mengatasi masalah dan memanfaatkan peluang yang ada di depan mereka.
Dengan demikian, meskipun Ange Postecoglou merasa kecewa dengan dampak VAR terhadap sepak bola, ia tetap berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi Tottenham. Ia akan terus berjuang dan berusaha untuk meraih kesuksesan. Lalu juga sambil berharap agar esensi permainan sepak bola yang ia cintai tetap terjaga. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola terupdate lainnya hanya dengan klik footballcowboysstore.us.