Gelandang Walsall Jamie Jellis menceritakan tentang perjalanannya kembali ke permainan setelah keluar dari EFL ke non-Liga selama pandemi Covid.
Dari saat terpuruk setelah dibebaskan dari klub EFL hingga berjuang keras di dunia non-Liga selama masa pandemi Covid-19, Jamie tidak membiarkan rintangan memadamkan mimpinya untuk kembali ke dunia sepak bola.
Kini, ia bersinar di lapangan, membuktikan bahwa kerja keras dan keyakinan pada diri sendiri dapat membuka jalan menuju kesuksesan yang diimpikan.
Dibawah ini FOOTBALL COWBOYS akan memberikan informasi menarik yang pastinya harus Anda ketahui. Mari simak sekarang!
Jamie Jellis: Mencari Jalan di Tengah Pandemi
Ketika Jamie Jellis dibebaskan oleh Stevenage pada usia 19 tahun di tahun 2020, ia berada di titik terendah dalam hidupnya. Dalam kondisi sekitarnya yang penuh dengan ketidakpastian akibat pandemi Covid-19, Jamie merasakan tekanan yang lebih besar.
“Sangat sulit bagi saya untuk meninggalkan dunia sepak bola di usia 19 tahun, apalagi di tengah situasi seperti itu,” ujarnya. Namun, meskipun segala kesulitan yang menghadang, Jamie tidak menyerah.
“Bagi saya, hal yang terpenting adalah tetap berusaha dan mencari pekerjaan,” tambahnya. Untuk waktu yang lama, ia harus menjalani sisi kehidupan yang belum pernah ia alami sebelumnya.
Desakan untuk tetap kuat secara mental menjadi kunci bagi Jamie untuk percaya bahwa dirinya akan kembali mendapatkan kesempatan untuk menanjak ke puncak permainan yang dicintainya. Keberhasilannya dalam menghadapi tantangan ini menjadi bagian penting dari perjalanan kariernya.
Setelah beberapa waktu berjuang, Jellis akhirnya mendapat kesempatan berharga ketika bergabung dengan Walsall dari klub non-Liga Tamworth awal tahun ini. Ia mengakui bahwa meskipun mengalami cedera awal, peluang ini memberikan harapan baru baginya untuk menunjukkan kemampuannya di Liga Dua.
“Saya tidak pernah menganggap remeh perjalanan saya,” tegas Jamie, yang telah melewati banyak rintangan untuk bisa kembali bermain secara penuh waktu.
Dari Kerja Gudang Hingga Berlatih Sepak Bola
Membahas pengalaman kerjanya, Jamie menceritakan bahwa ia memulai dari bekerja di gudang. “Saya mulai dari gudang, lalu pindah ke tukang batu bata bersama salah satu teman saudara saya.
Itu adalah pengalaman yang sangat sulit untuk diimbangi dengan pelatihan,” ucapnya. Semua pengalamannya ini membuatnya lebih memahami betapa sulitnya membagi waktu antara pekerjaan manual dan latihan fisik.
“Mungkin sulit untuk menemukan energi untuk berlatih setelah seharian bekerja di pekerjaan berat,” tambahnya. Namun, tidak lama setelah itu, ia bekerja dengan pamannya di bisnis kompresor udara yang sangat membantunya.
“Paman saya memberikan fleksibilitas dalam jam kerja saya sehingga saya bisa melatih diri dan mencoba memperbaiki kemampuan bermain saya.” Jelas Jamie, yang sangat menghargai dukungan dari keluarganya selama perjalanannya.
“Saya selalu percaya pada kemampuan diri sendiri bahkan di saat-saat tertekan. Terkadang dalam sepak bola, yang terpenting adalah mental yang kuat,” kata Jellis. Keyakinan tersebut menjadi bahan bakar semangatnya untuk terus berjuang.
“Dari situ, yang terpenting adalah tetap kuat dan percaya bahwa kesempatan akan datang,” tambahnya. Semangat yang ia bawa membuat banyak orang menaruh harapan pada karirnya yang mungkin masih bisa bersinar.
Baca Juga: Tak Berguna di Barcelona, Ronald Araujo Jadi Rebutan Juventus dan Arsenal
Menyambut Kembali ke Dunia Sepak Bola
Memasuki bulan Januari tahun lalu, Jellis akhirnya mendapatkan kesempatan kedua saat Walsall merekrutnya dari Tamworth. “Ini adalah kebangkitan yang sangat saya nantikan,” ujar Jamie dengan penuh kegembiraan. Namun, prosesnya tidak sepenuhnya mulus. Ia datang ke klub dalam keadaan cedera dan baru bisa tampil pada pertengahan April.
“Awalnya sulit berurusan dengan cedera, tetapi dalam cara tertentu, itu memberi saya waktu untuk beradaptasi dengan sepak bola penuh waktu dan mengenal para pemain lainnya,” jelasnya.
Saat dapat kembali berlatih di komplek latihan, Jamie merasakan kembali semangat sepak bola di dalam dirinya. “Rasanya seperti berkah bisa kembali bermain. Saya sangat senang berada di sini,” tambahnya.
Setelah sekian lama berjuang, momen debutnya di stadion terasa begitu emosional. Jamie tidak bisa melupakan enam menit pertamanya sebagai bagian dari tim dalam pertandingan melawan Notts County.
“Saya merinding saat tahu saya akan tampil. Saya meminta keluarga saya untuk datang menyaksikannya,” ungkapnya. Dukungan yang ia terima dari penggemar serta keluarga merupakan faktor penting baginya dalam perjalanan ini.
“Ibu saya selalu meyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja,” katanya. Peran orang tua yang selalu ada dalam berbagai situasi sulit sangat berpengaruh bagi Jamie. Ia merasa bersyukur atas setiap langkah yang telah dilaluinya dan dukungan semua pihak yang menyediakan jalan bagi kembalinya ia ke sepak bola.
Tantangan dan Kesuksesan Bersama Walsall
Setelah mengatasi berbagai rintangan, Jamie berusaha keras untuk membuktikan kemampuannya di lapangan. Ia jelas menyadari bahwa pelatihan ekstra dan dedikasi sepenuhnya memainkan peranan penting dalam kesuksesan yang diraihnya. “Musim panas lalu saya bekerja keras untuk memastikan bahwa saya bisa masuk ke proyek pelatihan,” jelasnya.
“Kini, saya sangat bangga menjadi bagian dari tim Walsall. Memulai di pertandingan pembuka musim ini dan menjadi salah satu komponen utama tim saya adalah pencapaian yang memuaskan,” lanjut Jellis.
Nyatanya, musim ini Walsall menunjukkan performa yang luar biasa dan berada di jalur yang tepat untuk promosi ke divisi yang lebih tinggi. “Kami bekerja keras sebagai satu tim dan itu membuat saya sangat senang berada di sini,” tambahnya. Saat ditanya tentang penampilannya di lapangan, Jamie menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi.
“Selama jeda musim, saya hanya ingin bekerja sekeras mungkin untuk memastikan bahwa saat pertandingan pertama tiba, saya berada di starting XI,” katanya. Jamie pun berharap untuk dapat terus menjaga performa ini, menambah gol dan assist demi menciptakan kenangan manis bagi diri pribadi, tim, dan para penggemar.
“Musim ini terasa sangat berbeda dan mengesankan bagi Walsall, terutama setelah lima musim berturut-turut berkutat di Liga Dua,” ungkapnya. Kesuksesan ini berpotensi menghasilkan promosi bagi Jamie di musim pertamanya kembali ke EFL.
“Saya sangat memahami apa arti promosi bagi para penggemar yang belum bisa merayakannya dalam 18 tahun terakhir,” tambahnya.
Semangat Terus Berkembang
Sebagai seorang pemain muda yang penuh potensi, Jamie merasakan bagaimana kemampuannya semakin meningkat setiap harinya. “Saya merasa kemampuan saya semakin berkembang seiring dengan pengalaman dan pemahaman tentang liga ini,” ujarnya.
Ia percaya bahwa kerjasama tim adalah kunci dan merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang didapat di Walsall. “Mereka telah memberi saya kepercayaan diri dan kesempatan, dan saya ingin mengucapkan terima kasih atas itu,” tuturnya.
Jamie menekankan pentingnya mentalitas menang dalam sepak bola. “Sepak bola adalah hidup, dan kita harus siap menghadapi berbagai tantangan yang mungkin datang,” lanjutnya.
“Kita semua di tim memiliki satu tujuan yang sama untuk terus berkembang dan memberikan hasil yang terbaik bagi klub dan penggemar.” Dan di sinilah letak keindahan sepak bola, di mana setiap pemain memiliki sejarahnya sendiri dan perjuangan yang berbeda.
Ketika menatap ke depan, Jellis optimis akan masa depannya di Walsall dan sekitarnya. “Saya ingin membuktikan bahwa saya bisa mencapai lebih banyak lagi dalam karier saya dan membantu tim mencapai level yang lebih tinggi,” ungkapnya dengan semangat. Harapannya adalah, semoga tidak ada batasan bagi pencarian suksesnya.
Kesimpulan
Perjalanan Jamie Jellis dari bekerja di gudang hingga menjadi bintang di Walsall adalah contoh nyata dedikasi dan ketekunan. Dengan dukungan orang-orang terkasih dan keyakinannya pada diri sendiri, Jamie berhasil mengatasi rintangan yang menghadang dan kembali meraih mimpinya.
Cerita Jellis adalah pengingat bahwa dalam hidup, tantangan akan selalu ada, tapi dengan usaha dan semangat, seseorang dapat kembali bangkit dan menciptakan kesuksesan. Sepak bola hanyalah bagian dari perjalanan hidupnya yang jauh lebih besar, dan kisahnya memberikan inspirasi kepada banyak orang untuk tidak menyerah dalam mengejar impian, apapun kendalanya.
“Yang terpenting adalah percaya pada diri sendiri dan terus berusaha,” ujarnya mendorong semangat bagi semua orang yang mungkin menghadapi kesulitan serupa. Jamie Jellis mungkin telah menemukan kebahagiaan dan tempatnya dalam dunia sepak bola, tetapi perjalanannya ke puncak adalah salah satu kisah yang akan terus dikenang banyak orang.
Buat kalian, jangan sampai ketinggalan mengenai informasi menarik dan terupdate seputar Sepak Bola.